Trading: Arti, Jenis, Keuntungan, Risiko, Bedanya dengan Investasi, dan Cara Memilih Instrumen Trading

Hai sobat. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum memulai trading. Saya akan menjelaskan beberapa ha terkait;

1. Apa Itu Trading?
2. Jenis-Jenis Trading
3. Keuntungan Trading
4. Risiko Trading
5. Perbedaan Trading dan Investasi
6. Cara Memilih Instrumen Trading

Saya harap artikel ini bisa membantu Anda untuk menjadi trader yang lebih baik dan lebih bijaksana.


1. Apa Itu Trading?


Trading adalah aktivitas membeli dan menjual aset keuangan seperti saham, obligasi, mata uang, komoditas, atau derivatif dengan tujuan mendapatkan keuntungan. 

Trading berbeda dengan investasi, yang cenderung memiliki jangka waktu yang lebih panjang dan lebih berfokus pada nilai intrinsik aset.

Trading: Arti, Jenis, Keuntungan, Risiko, Bedanya dengan Investasi, dan Cara Memilih Instrumen Trading

Trading adalah aktivitas jual beli aset finansial seperti saham, forex, komoditas, atau kripto dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari perubahan harga aset tersebut dalam jangka waktu tertentu. 

Trading berbeda dengan investasi, karena trading lebih fokus pada keuntungan jangka pendek, sedangkan investasi lebih fokus pada keuntungan jangka panjang.

Trading juga berbeda dengan spekulasi, karena trading lebih berdasarkan pada analisis dan strategi yang rasional, sedangkan spekulasi lebih berdasarkan pada intuisi dan harapan yang spekulatif. 

Trading membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup tinggi untuk bisa menghasilkan profit secara konsisten

Trading bisa dilakukan secara manual atau otomatis. Trading manual berarti trader harus mengamati pasar, menganalisis peluang, dan mengeksekusi transaksi secara mandiri. 

Trading otomatis berarti trader menggunakan program komputer atau robot yang dapat mengikuti aturan tertentu dan melakukan transaksi secara otomatis.

Trading bisa dilakukan di berbagai pasar, seperti pasar saham, pasar forex, pasar komoditas, atau pasar kripto. Setiap pasar memiliki karakteristik dan risiko tersendiri. Trader harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga aset di pasar yang dipilihnya.

Trading juga bisa dilakukan dengan berbagai strategi, seperti trading harian, trading ayunan, trading posisi, atau trading scalping. Setiap strategi memiliki frekuensi, durasi, dan ukuran transaksi yang berbeda-beda. Trader harus menyesuaikan strategi trading dengan gaya, tujuan, dan modalnya.

Trading adalah aktivitas yang menantang dan menarik, tetapi juga berisiko tinggi. Trader harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan disiplin yang cukup untuk menghadapi fluktuasi pasar yang tidak terduga. Trading juga membutuhkan manajemen risiko yang baik untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan.

Trading bukanlah cara cepat kaya, tetapi sebuah profesi yang membutuhkan pembelajaran dan pengalaman yang terus-menerus. Trading bisa memberikan kepuasan dan penghasilan yang besar bagi mereka yang mau belajar dan berlatih secara konsisten.

Namun, trading juga memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan. Banyak trader pemula yang mengalami kerugian besar karena tidak memiliki pengetahuan, strategi, dan psikologi yang tepat dalam bertrading. Mereka sering terjebak dalam emosi negatif seperti keserakahan, ketakutan, dan harapan yang tidak realistis.

Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi trader yang sukses, Anda harus mempersiapkan diri Anda dengan baik sebelum memasuki pasar. 

Anda harus memiliki rencana trading yang jelas dan terukur, serta menerapkan manajemen risiko yang ketat. Anda juga harus selalu mengikuti perkembangan pasar dan belajar dari kesalahan Anda.



2. Jenis-Jenis Trading.

Trading adalah aktivitas jual beli aset finansial, seperti saham, forex, komoditas, atau kripto, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari perubahan harga. 

Trading bisa dilakukan dalam berbagai jangka waktu, mulai dari hitungan detik hingga bulan atau tahun. Berdasarkan jangka waktu tersebut, trading bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

- Scalping. 

Scalping adalah jenis trading yang dilakukan dalam waktu sangat singkat, biasanya antara beberapa detik hingga beberapa menit. 

Scalper biasanya memanfaatkan pergerakan harga yang kecil dan sering terjadi di pasar. Scalper juga cenderung menggunakan leverage tinggi untuk memperbesar potensi keuntungan. 

Scalping membutuhkan konsentrasi dan disiplin yang tinggi, serta akses ke platform trading yang cepat dan stabil.

- Day trading. 

Day trading adalah jenis trading yang dilakukan dalam satu hari. Day trader membuka dan menutup posisi dalam hari yang sama, tanpa menahan posisi hingga keesokan harinya. 

Day trader biasanya mengikuti tren dan volatilitas pasar yang terjadi dalam sehari. Day trader juga harus mampu menganalisa grafik dan indikator teknikal dengan baik, serta mengelola risiko dan emosi dengan efektif.

- Swing trading. 

Swing trading adalah jenis trading yang dilakukan dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. 

Swing trader memanfaatkan pergerakan harga yang lebih besar dan lebih lama daripada day trader atau scalper. 

Swing trader biasanya mengandalkan analisa fundamental dan teknikal untuk menentukan arah dan titik masuk dan keluar dari pasar. 

Swing trading membutuhkan kesabaran dan ketahanan modal yang cukup, serta kemampuan untuk mengantisipasi perubahan kondisi pasar.

- Position trading.

Position trading adalah jenis trading yang dilakukan dalam jangka waktu yang sangat panjang, bisa mencapai bulan atau tahun. 

Position trader biasanya memiliki pandangan atau visi tertentu tentang arah pasar di masa depan. 

Position trader juga tidak terlalu peduli dengan fluktuasi harga harian atau mingguan, melainkan lebih fokus pada tren jangka panjang. 

Position trading membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang luas, serta komitmen dan keyakinan yang kuat.

Itulah beberapa jenis trading yang bisa Anda pilih sesuai dengan gaya, tujuan, dan kemampuan Anda. 

Setiap jenis trading memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta membutuhkan strategi dan manajemen risiko yang berbeda. 

Oleh karena itu, sebelum Anda memulai trading, pastikan Anda telah mempelajari dan memahami seluk-beluk pasar dan aset finansial yang Anda pilih.



3. Keuntungan Trading.

Trading adalah aktivitas jual beli aset finansial seperti saham, forex, komoditas, atau kripto dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari perubahan harga. 

Trading berbeda dengan investasi yang cenderung berorientasi jangka panjang dan mengharapkan pertumbuhan nilai aset secara bertahap. 

Trading lebih fokus pada peluang profit di jangka pendek dengan memanfaatkan fluktuasi harga yang terjadi di pasar.

Trading memiliki beberapa keuntungan yang menarik bagi banyak orang, antara lain:

- Fleksibilitas waktu. 

Trading tidak mengharuskan Anda untuk terikat dengan jam kerja tertentu. Anda bisa trading kapan saja dan di mana saja sesuai dengan jadwal dan preferensi Anda. Anda juga bisa menyesuaikan strategi trading Anda dengan kondisi pasar yang berubah-ubah. 

Anda bisa memilih untuk trading harian (day trading), trading mingguan (swing trading), atau trading jangka panjang (position trading) tergantung pada gaya dan tujuan Anda.

- Potensi profit tinggi. 

Trading memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat jika Anda bisa menganalisis pasar dengan baik dan mengambil keputusan yang tepat. 

Anda juga bisa memanfaatkan leverage atau pinjaman modal dari broker untuk meningkatkan daya beli dan potensi profit Anda. Namun, leverage juga meningkatkan risiko kerugian, jadi Anda harus berhati-hati dalam menggunakannya.

- Diversifikasi portofolio. 

Trading memungkinkan Anda untuk berpartisipasi di berbagai pasar dan aset finansial yang berbeda. 

Anda bisa trading saham, forex, komoditas, kripto, atau instrumen lainnya sesuai dengan minat dan kemampuan Anda. Dengan diversifikasi portofolio, Anda bisa mengurangi risiko dan meningkatkan peluang profit dari berbagai sumber.

- Kemudahan akses.

Trading saat ini semakin mudah diakses oleh siapa saja berkat perkembangan teknologi dan internet. Anda bisa trading menggunakan laptop, tablet, atau smartphone Anda dengan bantuan platform trading online yang disediakan oleh broker. 

Anda juga bisa mendapatkan informasi dan edukasi tentang trading dari berbagai sumber online seperti buku, video, webinar, podcast, atau forum.

- Tantangan dan kesenangan.

Trading adalah aktivitas yang menantang dan menyenangkan bagi banyak orang. Trading menguji kemampuan Anda dalam menganalisis data, membuat strategi, mengelola risiko, dan mengendalikan emosi. 

Trading juga memberikan kepuasan batin ketika Anda berhasil mencapai target profit atau mengatasi kesulitan di pasar.

Trading memang memiliki banyak keuntungan, tetapi bukan berarti tanpa risiko. Trading juga membutuhkan pengetahuan, keterampilan, disiplin, dan komitmen yang tinggi untuk berhasil. 

Jika Anda tertarik untuk menjadi trader, Anda harus belajar dan berlatih secara konsisten untuk meningkatkan kemampuan trading Anda. Anda juga harus memilih broker yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan Anda.


4. Risiko Trading.

Trading adalah aktivitas jual beli aset finansial seperti saham, forex, komoditas, atau kripto dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga. 

Trading memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi. 

Risiko trading adalah kemungkinan terjadinya kerugian akibat faktor-faktor yang tidak dapat diprediksi atau dikendalikan oleh trader. 

Risiko trading dapat bersumber dari pasar, broker, platform, strategi, psikologi, atau faktor eksternal lainnya. 

Berikut adalah beberapa contoh risiko trading yang perlu diketahui dan diantisipasi oleh trader:

- Risiko pasar.

Risiko ini berkaitan dengan kondisi pasar yang berubah-ubah dan tidak sesuai dengan ekspektasi trader. Misalnya, pasar mengalami volatilitas tinggi, gap harga, slippage, atau reversal yang dapat menyebabkan trader mengalami loss atau margin call. 

Risiko pasar dapat diminimalkan dengan menggunakan analisis teknikal dan fundamental, manajemen risiko, serta stop loss dan take profit.

- Risiko broker.

Risiko ini berkaitan dengan kredibilitas dan kinerja broker yang menjadi perantara antara trader dan pasar. Misalnya, broker mengalami kebangkrutan, penipuan, manipulasi harga, atau masalah teknis yang dapat mengganggu proses trading. 

Risiko broker dapat diminimalkan dengan memilih broker yang teregulasi, transparan, dan memiliki reputasi baik.

- Risiko platform.

Risiko ini berkaitan dengan perangkat lunak atau aplikasi yang digunakan untuk melakukan trading. 

Misalnya, platform mengalami crash, bug, atau error yang dapat menghambat akses atau eksekusi trading. Risiko platform dapat diminimalkan dengan menggunakan platform yang stabil, update, dan aman.

- Risiko strategi.

Risiko ini berkaitan dengan metode atau sistem yang digunakan untuk menentukan kapan masuk dan keluar dari pasar. 

Misalnya, strategi tidak sesuai dengan gaya atau profil trader, tidak teruji atau teroptimasi, atau tidak fleksibel terhadap kondisi pasar yang berubah. 

Risiko strategi dapat diminimalkan dengan menggunakan strategi yang sesuai dengan tujuan dan kemampuan trader, melakukan backtest dan forward test secara rutin, serta melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala.

- Risiko psikologi.

Risiko ini berkaitan dengan faktor emosi atau mental yang mempengaruhi keputusan trading. Misalnya, trader mengalami fear (takut), greed (serakah), overconfidence (terlalu percaya diri), atau revenge (membalas dendam) yang dapat menyebabkan trader melanggar aturan trading, overtrading, atau cut loss terlambat. 

Risiko psikologi dapat diminimalkan dengan menggunakan disiplin dan kontrol diri yang baik, serta memiliki mindset yang positif dan realistis.

- Risiko eksternal.

Risiko ini berkaitan dengan faktor-faktor di luar kendali trader yang dapat mempengaruhi pasar atau trading. 

Misalnya, peristiwa politik, ekonomi, sosial, bencana alam, perangkat keras (hardware), atau gangguan internet yang dapat menyebabkan pasar bergerak secara tak terduga atau menghentikan aktivitas trading. 

Risiko eksternal dapat diminimalkan dengan selalu memperhatikan berita dan informasi terkini tentang pasar dan lingkungan sekitar.

Risiko trading adalah hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap trader. Namun, risiko trading dapat dikelola dan dikurangi dengan cara-cara yang telah disebutkan di atas. Dengan demikian, trader dapat meningkatkan peluang untuk meraih keuntungan dan mengurangi kerugian dalam trading.



5. Perbedaan Trading dan Investasi

Trading dan investasi adalah dua cara yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari pasar finansial. Keduanya memiliki tujuan, strategi, risiko, dan keuntungan yang berbeda. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara trading dan investasi secara lengkap dan menarik.

Trading adalah aktivitas jual beli aset finansial dalam jangka waktu yang pendek, biasanya dalam hitungan menit, jam, hari, atau minggu. 

Trading dilakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga aset yang fluktuatif. Trader biasanya menggunakan analisis teknikal, indikator, grafik, dan pola harga untuk menentukan kapan masuk dan keluar dari pasar. 

Trader juga harus memperhatikan faktor-faktor fundamental yang dapat mempengaruhi harga aset, seperti berita, data ekonomi, kebijakan moneter, dan sentimen pasar.

Investasi adalah aktivitas membeli dan menyimpan aset finansial dalam jangka waktu yang panjang, biasanya dalam hitungan bulan, tahun, atau dekade. 

Investasi dilakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai aset dan pembagian dividen atau bunga. 

Investor biasanya menggunakan analisis fundamental, laporan keuangan, rasio keuangan, valuasi, dan prospek bisnis untuk menentukan kualitas dan potensi aset. 

Investor juga harus memperhatikan faktor-faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi nilai aset, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, dan perubahan struktural.

Trading dan investasi memiliki risiko dan keuntungan yang berbeda. Trading memiliki risiko yang lebih tinggi karena harga aset dapat berubah secara drastis dalam waktu singkat. 

Trader harus siap menghadapi volatilitas pasar yang tinggi dan mengelola modal dengan baik. Trading juga membutuhkan biaya transaksi yang lebih besar karena frekuensi jual beli yang lebih sering. 

Namun, trading juga memiliki keuntungan yaitu dapat menghasilkan keuntungan yang lebih cepat dan besar jika trader dapat memanfaatkan peluang pasar dengan tepat. 

Trading juga lebih fleksibel karena trader dapat beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah-ubah.

Investasi memiliki risiko yang lebih rendah karena harga aset cenderung meningkat dalam jangka panjang. Investor tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga aset dalam jangka pendek.

Investasi juga membutuhkan biaya transaksi yang lebih rendah karena frekuensi jual beli yang lebih jarang. 

Namun, investasi juga memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan keuntungan dan tergantung pada kinerja aset dalam jangka panjang. Investasi juga lebih kaku karena investor harus berkomitmen dengan pilihan aset yang telah dibeli.

Trading dan investasi adalah dua cara yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari pasar finansial. Keduanya memiliki tujuan, strategi, risiko, dan keuntungan yang berbeda.

Tidak ada cara yang lebih baik atau buruk dari yang lain. Semua tergantung pada preferensi, profil risiko, modal, pengetahuan, dan keterampilan masing-masing individu. Yang penting adalah memilih cara yang sesuai dengan diri sendiri dan melakukan riset sebelum memutuskan untuk trading atau investasi.


6. Cara Memilih Instrumen Trading.


Trading adalah aktivitas jual beli aset finansial dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari perubahan harga aset tersebut. Aset finansial yang dapat diperdagangkan disebut instrumen trading. 

Ada berbagai macam instrumen trading yang tersedia di pasar, seperti saham, forex, komoditas, indeks, kripto, dan lain-lain. Setiap instrumen trading memiliki karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda-beda. 

Oleh karena itu, penting bagi trader untuk memilih instrumen trading yang sesuai dengan tujuan, profil risiko, modal, dan strategi trading mereka.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu trader dalam memilih instrumen trading:

1. Tentukan tujuan trading Anda. 

Apakah Anda ingin trading jangka pendek atau jangka panjang? 

Apakah Anda ingin mendapatkan income tetap atau capital gain? 

Apakah Anda ingin berinvestasi atau berspekulasi? 

Tujuan trading Anda akan menentukan jenis instrumen trading yang cocok untuk Anda. Misalnya, jika Anda ingin trading jangka pendek dan berspekulasi, Anda bisa memilih instrumen trading yang likuid dan volatile, seperti forex atau kripto. 

Namun, jika Anda ingin trading jangka panjang dan berinvestasi, Anda bisa memilih instrumen trading yang stabil dan menghasilkan dividen, seperti saham atau obligasi.

2. Kenali profil risiko Anda. 

Apakah Anda risk taker atau risk averse? 

Apakah Anda siap menghadapi fluktuasi harga yang besar atau kecil? 

Apakah Anda memiliki modal yang cukup atau terbatas? 

Profil risiko Anda akan menentukan tingkat risiko yang dapat Anda toleransi dalam trading. Misalnya, jika Anda risk taker dan memiliki modal yang cukup, Anda bisa memilih instrumen trading yang berisiko tinggi tapi berpotensi menghasilkan keuntungan besar, seperti kripto atau komoditas. 

Namun, jika Anda risk averse dan memiliki modal yang terbatas, Anda bisa memilih instrumen trading yang berisiko rendah tapi berpotensi menghasilkan keuntungan stabil, seperti indeks atau forex.

3. Pelajari karakteristik instrumen trading. 

Setiap instrumen trading memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan kinerjanya di pasar. Anda harus mempelajari karakteristik instrumen trading yang ingin Anda pilih, seperti faktor fundamental, teknikal, sentimen pasar, jam perdagangan, biaya transaksi, leverage, margin call, dan lain-lain. 

Dengan mempelajari karakteristik instrumen trading, Anda akan dapat mengetahui peluang dan tantangan yang ada dalam trading instrumen tersebut. 

Misalnya, jika Anda ingin memilih saham sebagai instrumen trading, Anda harus mempelajari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang sahamnya ingin Anda beli, analisis teknikal grafik harga saham tersebut, sentimen pasar terhadap sektor-sektor tertentu, jam perdagangan bursa saham lokal dan global, biaya komisi broker saham, leverage yang ditawarkan oleh broker saham, margin call yang dapat terjadi jika harga saham turun di bawah batas tertentu, dan lain-lain.

4. Bandingkan instrumen trading yang tersedia. 

Setelah menentukan tujuan trading Anda, mengenali profil risiko Anda, dan mempelajari karakteristik instrumen trading yang ingin Anda pilih, langkah selanjutnya adalah membandingkan instrumen trading yang tersedia di pasar. 

Anda bisa menggunakan berbagai kriteria untuk membandingkan instrumen trading, seperti likuiditas, volatilitas, return on investment (ROI), risk-reward ratio (RRR), diversifikasi portofolio, kesesuaian dengan strategi trading Anda, dan lain-lain. 

Dengan membandingkan instrumen trading yang tersedia di pasar, Anda akan dapat menemukan instrumen trading yang paling optimal untuk mencapai tujuan trading Anda.

5. Evaluasi hasil trading Anda secara berkala.

Setelah memilih instrumen trading dan mulai melakukan transaksi di pasar, langkah terakhir adalah mengevaluasi hasil trading Anda secara berkala. 

Anda harus mencatat setiap transaksi yang Anda lakukan beserta alasan-alasan mengapa Anda membuka dan menutup posisi tersebut. 

Selain itu, Anda juga harus mengukur kinerja trading Anda dengan menggunakan beberapa indikator seperti rasio kemenangan, rasio risk-reward, drawdown, dan return on investment.

Mengapa evaluasi hasil trading penting? Karena dengan melakukan evaluasi, Anda dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan trading Anda, serta menemukan area yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. 

Evaluasi juga dapat membantu Anda mengembangkan strategi trading yang lebih efektif dan sesuai dengan gaya dan tujuan trading Anda.

Bagaimana cara melakukan evaluasi hasil trading? Ada beberapa langkah yang dapat Anda ikuti, antara lain:
  • Buat jurnal trading yang mencatat semua detail transaksi Anda, termasuk tanggal, waktu, harga masuk, harga keluar, ukuran lot, profit atau loss, dan alasan trading. Jurnal trading dapat berupa buku catatan, spreadsheet, atau aplikasi khusus yang tersedia di internet.
  • Review jurnal trading Anda secara rutin, misalnya setiap minggu atau setiap bulan. Analisis setiap transaksi yang Anda lakukan dan cari pola-pola yang muncul. Apakah ada instrumen trading tertentu yang memberikan hasil lebih baik daripada yang lain? Apakah ada waktu tertentu yang lebih menguntungkan daripada yang lain? Apakah ada strategi trading tertentu yang lebih efisien daripada yang lain?
  • Hitung kinerja trading Anda dengan menggunakan beberapa indikator seperti rasio kemenangan (win rate), rasio risk-reward (RRR), drawdown (DD), dan return on investment (ROI). Rasio kemenangan adalah persentase transaksi yang menghasilkan profit dibandingkan dengan total transaksi. Rasio risk-reward adalah perbandingan antara potensi profit dan potensi loss dari setiap transaksi. Drawdown adalah penurunan maksimal dari saldo akun Anda dalam periode tertentu. Return on investment adalah persentase keuntungan atau kerugian dari modal awal Anda dalam periode tertentu.
  • Bandingkan kinerja trading Anda dengan target atau rencana trading Anda. Apakah Anda sudah mencapai target profit atau loss yang Anda tetapkan? Apakah Anda sudah mengikuti rencana trading yang Anda buat? Apakah ada hal-hal yang menyimpang dari rencana trading Anda? Jika ada, apa penyebabnya dan bagaimana solusinya?
  • Buat kesimpulan dan rekomendasi dari hasil evaluasi trading Anda. Apa saja hal-hal positif yang dapat Anda pertahankan atau tingkatkan? Apa saja hal-hal negatif yang perlu Anda hindari atau perbaiki? Apa saja langkah-langkah konkret yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja trading Anda di masa depan?
Dengan melakukan evaluasi hasil trading secara berkala, Anda dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan trading Anda secara bertahap dan konsisten. 

Evaluasi juga dapat membantu Anda menghindari kesalahan-kesalahan fatal yang dapat merugikan akun trading Anda. Oleh karena itu, jangan pernah mengabaikan pentingnya evaluasi hasil trading dalam proses belajar trading forex.

Demikian ulasan singkat apa itu trading, jenis-jenis trading, keuntungan trading, risiko trading, perbedaan trading dan investasi, dan cara memilih instrumen trading. Semoga bermanfaat!


#apa itu trading, #jenis-jenis trading, #keuntungan trading, #risiko trading, #perbedaan trading dan investasi, #cara memilih instrumen trading