Trading adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan jual beli barang, jasa, atau mata uang dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang trading di pasar finansial, yaitu pasar yang menawarkan berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, forex, komoditas, dan lain-lain. Trading di pasar finansial memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
Trading bukanlah aktivitas yang mudah dan pasti menghasilkan keuntungan. Trading adalah aktivitas yang penuh tantangan dan risiko. Namun, bagi mereka yang mau berusaha dan bersabar, trading bisa menjadi salah satu cara untuk mencapai kesuksesan finansial.
Trading muncul karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang membutuhkan pertukaran komoditas atau jasa antar pihak. Trading bisa terjadi di pasar finansial atau dalam bentuk transaksi moneter.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang trading di pasar finansial, yaitu pasar yang menawarkan berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, forex, komoditas, dan lain-lain. Trading di pasar finansial memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
- Trading dilakukan dalam waktu yang singkat, bisa hitungan menit, jam, hari, atau minggu. Tujuannya adalah memanfaatkan pergerakan harga yang fluktuatif untuk mendapatkan keuntungan.
- Trading membutuhkan analisis yang cermat dan strategi yang tepat untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari pasar. Trading juga memerlukan manajemen risiko yang baik untuk menghindari kerugian yang besar.
- Trading memiliki berbagai jenis, tergantung pada instrumen keuangan yang diperdagangkan, waktu transaksi, dan gaya trading. Beberapa jenis trading yang populer adalah:
- Trading forex: trading mata uang asing di pasar valuta asing (forex). Trading forex bisa dilakukan 24 jam sehari dan 5 hari seminggu. Keuntungan trading forex adalah likuiditas yang tinggi, leverage yang besar, dan biaya transaksi yang rendah.
- Trading saham: trading surat berharga yang mewakili kepemilikan atas perusahaan di pasar modal (bursa saham). Trading saham bisa dilakukan pada jam kerja bursa saham tertentu. Keuntungan trading saham adalah potensi keuntungan yang tinggi, diversifikasi portofolio, dan hak dividen.
- Trading komoditas: trading barang-barang fisik seperti emas, minyak, kopi, gandum, dll di pasar berjangka (futures market). Trading komoditas bisa dilakukan secara online maupun offline. Keuntungan trading komoditas adalah perlindungan dari inflasi, hedge terhadap risiko mata uang, dan spekulasi harga.
- Risiko pasar: risiko yang disebabkan oleh perubahan harga instrumen keuangan yang tidak sesuai dengan harapan trader. Risiko pasar bisa dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, sosial, dll.
- Risiko likuiditas: risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan trader untuk menjual atau membeli instrumen keuangan dengan cepat dan mudah tanpa mengganggu harga pasar. Risiko likuiditas bisa dipengaruhi oleh volume transaksi, volatilitas harga, dll.
- Risiko leverage: risiko yang disebabkan oleh penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan modal trading. Risiko leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan maupun kerugian trader secara signifikan.
- Risiko psikologis: risiko yang disebabkan oleh faktor emosional dan mental trader yang bisa mempengaruhi keputusan trading. Risiko psikologis bisa dipengaruhi oleh keserakahan, ketakutan, overconfidence, dll.
Trading bukanlah aktivitas yang mudah dan pasti menghasilkan keuntungan. Trading adalah aktivitas yang penuh tantangan dan risiko. Namun, bagi mereka yang mau berusaha dan bersabar, trading bisa menjadi salah satu cara untuk mencapai kesuksesan finansial.
Apakah trading itu halal?
Trading adalah aktivitas jual beli aset seperti saham, mata uang, komoditas dan sebagainya yang dilakukan oleh individu atau institusi untuk mendapatkan keuntungan.
Trading merupakan salah satu bentuk investasi yang populer di era digital saat ini. Namun, bagi umat Islam, trading juga harus sesuai dengan syariat Islam dan tidak melanggar hukum-hukum Allah.
Lalu, apakah trading itu halal? Jawabannya adalah tergantung pada jenis dan cara trading yang dilakukan. Trading dapat menjadi halal jika memenuhi beberapa syarat dan prinsip dasar keuangan syariah, yaitu:
- Transaksi harus jelas dan transparan. Semua detail tentang transaksi harus diketahui oleh semua pihak yang terlibat dan tidak boleh ada unsur penipuan atau manipulasi.
- Tidak ada riba atau bunga. Riba atau bunga adalah dilarang dalam Islam karena dianggap sebagai pengambilan keuntungan yang tidak adil dan merugikan pihak lain.
- Tidak ada spekulasi atau judi. Spekulasi atau judi adalah dilarang dalam Islam karena dianggap sebagai perbuatan sia-sia yang mengandalkan faktor keberuntungan dan tidak berdasarkan analisis yang rasional.
- Investasi harus dilakukan pada aset yang halal. Aset yang halal adalah aset yang tidak melanggar hukum syariah dan tidak mengandung unsur haram seperti alkohol, narkotika, pornografi dan sebagainya.
- Tidak ada pengambilan keuntungan dari pihak yang lemah. Pengambilan keuntungan harus dilakukan secara adil dan tidak boleh merugikan pihak yang lemah atau tidak mampu.
Salah satu jenis trading yang banyak diminati oleh umat Islam adalah trading forex. Trading forex adalah trading mata uang asing yang dilakukan di pasar valuta asing (forex). T
rading forex dianggap halal karena produk yang diperjualbelikan jelas wujud dan nilainya, yaitu mata uang asing.
Trading forex juga berbeda dengan riba dan murni merupakan transaksi jual beli karena forex memperdagangkan mata uang bukan meminjamkan uang dengan mengharapkan kembalian lebih.
Namun, trading forex juga harus memenuhi syarat-syarat lain agar menjadi halal, yaitu:
1. Transaksi harus dilakukan secara spot atau tunai
Transaksi spot adalah transaksi yang dilakukan dengan penyerahan barang dan pembayaran secara langsung pada saat transaksi terjadi.
Transaksi spot berbeda dengan transaksi forward atau future yang melibatkan penyerahan barang dan pembayaran di masa depan.
Transaksi forward atau future dianggap haram dalam Islam karena mengandung unsur riba dan spekulasi.
2. Tidak ada swap atau rollover
Swap atau rollover adalah biaya yang dikenakan oleh broker untuk mempertahankan posisi trading yang dibuka melewati waktu tertentu. Swap atau rollover dianggap sebagai riba dalam Islam karena merupakan bentuk bunga yang dibayar atau diterima oleh trader.
3. Tidak ada leverage atau margin
Leverage atau margin adalah fasilitas yang diberikan oleh broker untuk memperbesar modal trading dengan menggunakan pinjaman dari broker. Leverage atau margin dianggap sebagai riba dalam Islam karena merupakan bentuk utang yang dibebani dengan bunga.
Untuk memastikan trading forex menjadi halal dalam Islam, trader harus memilih broker yang tepat. Broker yang tepat adalah broker yang menyediakan akun syariah atau akun bebas swap.
Akun syariah adalah akun khusus yang tidak mengenakan swap atau rollover dan tidak menggunakan leverage atau margin. Akun syariah juga harus memastikan transaksi dilakukan secara spot dan tidak melibatkan aset haram.
Trading forex dapat menjadi salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi umat Islam jika dilakukan dengan cara yang halal.
Apa Saja Resiko Trading?
Trading adalah aktivitas jual beli aset finansial seperti saham, forex, emas, atau komoditas lainnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Trading bisa dilakukan secara online melalui platform yang disediakan oleh broker atau pialang.
Trading menawarkan peluang untuk menghasilkan uang dengan cepat dan mudah, tetapi juga memiliki resiko yang tidak boleh diabaikan.
Resiko trading adalah kemungkinan terjadinya kerugian akibat pergerakan harga aset yang tidak sesuai dengan harapan trader.
Resiko trading bisa berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut ini adalah beberapa resiko trading yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh para trader:
1. Resiko pasar
Resiko pasar adalah resiko yang timbul akibat fluktuasi harga aset yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, politik, sosial, bencana alam, perang, atau kejadian tak terduga lainnya.
Resiko pasar tidak bisa dikendalikan oleh trader, tetapi bisa diantisipasi dengan melakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum melakukan trading.
2. Resiko likuiditas
Resiko likuiditas adalah resiko yang timbul akibat kesulitan untuk menjual atau membeli aset dengan harga yang diinginkan karena kurangnya permintaan atau penawaran di pasar.
Resiko likuiditas bisa menyebabkan trader tidak bisa menutup posisi trading dengan cepat atau mengalami slippage (selisih harga antara yang diharapkan dengan yang tereksekusi). Resiko likuiditas bisa diminimalisir dengan memilih aset yang memiliki volume transaksi tinggi dan spread rendah.
3. Resiko leverage
Resiko leverage adalah resiko yang timbul akibat penggunaan dana pinjaman dari broker untuk meningkatkan modal trading. Leverage bisa memperbesar potensi keuntungan, tetapi juga memperbesar potensi kerugian.
Jika harga aset bergerak berlawanan dengan posisi trading, trader bisa mengalami margin call (permintaan tambahan dana dari broker) atau stop out (penutupan paksa posisi trading oleh broker). Resiko leverage bisa dikurangi dengan menggunakan leverage sesuai dengan kemampuan dan toleransi risiko.
4. Resiko psikologis
Resiko psikologis adalah resiko yang timbul akibat faktor emosi atau mental trader saat melakukan trading. Resiko psikologis bisa berupa rasa takut, serakah, marah, stres, atau bosan yang mempengaruhi keputusan trading.
Resiko psikologis bisa menyebabkan trader melanggar aturan trading, overtrading (trading berlebihan), revenge trading (trading balas dendam), atau loss aversion (takut rugi). Resiko psikologis bisa diatasi dengan memiliki rencana trading yang jelas, disiplin, dan sabar.
5. Resiko operasional
Resiko operasional adalah resiko yang timbul akibat gangguan teknis atau kesalahan manusia saat melakukan trading. Resiko operasional bisa berupa kesalahan input data, koneksi internet putus, platform trading macet, virus komputer, hacker, atau kesalahan broker.
Resiko operasional bisa mengakibatkan kerugian finansial atau reputasi bagi trader. Resiko operasional bisa dicegah dengan menggunakan perangkat dan software yang berkualitas, memilih broker yang terpercaya dan teregulasi, serta melakukan backup data secara rutin.
Itulah beberapa resiko trading yang perlu Anda ketahui sebelum terjun ke dunia trading. Trading memang memiliki potensi keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki potensi kerugian yang besar.
Oleh karena itu, Anda harus siap menghadapi resiko trading dengan cara mengelolanya dengan baik. Selain itu, Anda juga harus terus belajar dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan trading Anda agar bisa sukses dalam trading.
Apa keuntungan trading?
Trading adalah aktivitas membeli dan menjual aset finansial seperti saham, forex, komoditas, atau kripto di pasar dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Trading berbeda dengan investasi yang cenderung berorientasi jangka panjang dan lebih fokus pada nilai intrinsik aset.
Trading lebih mengandalkan analisis teknikal, yaitu mempelajari pergerakan harga aset di masa lalu untuk memprediksi arah harga di masa depan.
Trading memiliki beberapa keuntungan yang menarik bagi banyak orang, antara lain:
1. Fleksibilitas
Trading bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, asalkan ada koneksi internet dan perangkat yang mendukung.
Trading juga tidak terbatas pada satu jenis pasar atau aset, sehingga trader bisa memilih instrumen yang sesuai dengan preferensi dan strategi mereka.
Trading juga memungkinkan trader untuk menyesuaikan ukuran posisi dan leverage sesuai dengan modal dan toleransi risiko mereka.
2. Potensi keuntungan besar
Trading bisa memberikan keuntungan yang besar dalam waktu singkat, terutama jika trader bisa memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Trading juga bisa menghasilkan keuntungan baik saat pasar naik maupun turun, asalkan trader bisa menentukan arah tren dan menempatkan posisi yang tepat. Trading juga bisa memperoleh keuntungan dari perubahan volatilitas harga aset, yang sering terjadi karena adanya berita atau peristiwa penting.
3. Tantangan dan kesenangan
Trading adalah aktivitas yang menantang dan menyenangkan bagi banyak orang, karena melibatkan pengetahuan, keterampilan, emosi, dan intuisi.
Trading juga bisa menjadi sarana untuk menguji kemampuan diri dan belajar dari pengalaman.
Trading juga bisa memberikan kepuasan batin bagi trader yang berhasil mencapai tujuan atau target mereka.
Namun, trading juga memiliki beberapa risiko dan tantangan yang harus dihadapi oleh trader, antara lain:
1. Risiko kerugian besar
Trading bisa menyebabkan kerugian yang besar dalam waktu singkat, terutama jika trader tidak disiplin dalam mengelola modal dan risiko mereka.
Trading juga bisa membuat trader terjebak dalam siklus emosional yang negatif, seperti keserakahan, ketakutan, harapan, atau penyesalan.
Trading juga bisa membuat trader kehilangan fokus atau motivasi jika mengalami serangkaian kerugian atau kesulitan.
2. Persaingan ketat
Trading adalah aktivitas yang kompetitif dan dinamis, di mana trader harus bersaing dengan banyak pihak lain yang memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan.
Trading juga harus mengikuti perkembangan pasar yang cepat dan sering berubah-ubah, sehingga trader harus selalu siap dan fleksibel untuk menyesuaikan diri.
Trading juga harus menghadapi banyak faktor yang tidak dapat diprediksi atau dikendalikan, seperti perubahan regulasi, intervensi pemerintah, atau manipulasi pasar.
3. Kebutuhan belajar terus-menerus
Trading adalah aktivitas yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang luas dan mendalam tentang pasar dan aset finansial.
Trading juga membutuhkan pemahaman tentang analisis teknikal, fundamental, sentimen, serta psikologi trading.
Trading juga membutuhkan pembelajaran terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja trading.
Oleh karena itu, trading bukanlah aktivitas yang mudah atau sederhana, tetapi membutuhkan komitmen, disiplin, konsistensi, dan dedikasi yang tinggi dari trader.
Trading juga bukanlah aktivitas yang cocok untuk semua orang, tetapi hanya untuk mereka yang memiliki minat, bakat, dan mentalitas yang sesuai.
Trading adalah aktivitas yang memiliki keuntungan dan risiko yang seimbang. Trader harus menyadari baik potensi maupun tantangan yang ada di dalamnya.
Trader juga harus memiliki tujuan dan strategi trading yang jelas dan realistis. Trader juga harus selalu belajar dari kesalahan dan kesuksesan orang lain.
Aplikasi Trading Apa Saja?
Trading saham adalah salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau bahkan menjadi sumber utama pendapatan bagi banyak orang.
Namun, trading saham juga membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang tepat agar tidak mengalami kerugian.
Salah satu faktor yang dapat membantu trader saham untuk sukses adalah menggunakan aplikasi trading yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Aplikasi trading adalah perangkat lunak yang dapat diakses melalui smartphone, tablet, atau komputer yang memungkinkan trader untuk melakukan transaksi jual beli saham secara online.
Aplikasi trading juga biasanya menyediakan fitur-fitur lain seperti analisis teknikal, berita pasar, data fundamental, grafik harga, indikator, dan lain-lain.
Aplikasi trading apa saja yang tersedia di Indonesia? Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi trading yang populer dan direkomendasikan bagi para trader saham pemula maupun profesional.
1. Ajaib
Ajaib adalah aplikasi trading yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam berinvestasi saham dan reksa dana.
Ajaib memiliki tampilan yang sederhana dan intuitif, serta fitur-fitur yang lengkap seperti Ajaib Alert (pemberitahuan waktu yang tepat untuk beli atau jual saham), Ajaib Academy (materi edukasi seputar investasi), dan Ajaib Pro (layanan premium untuk investor berpengalaman).
Ajaib juga memiliki biaya transaksi yang rendah, mulai dari 0,13% untuk beli dan 0,23% untuk jual. Ajaib sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga aman dan terpercaya.
2. Stockbit
Stockbit adalah aplikasi trading yang juga berfungsi sebagai platform sosial bagi para pecinta saham. Stockbit memungkinkan pengguna untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan mendapatkan insight dari para ahli saham.
Stockbit juga memiliki fitur-fitur menarik seperti virtual trading (simulasi trading dengan uang virtual), prediction (menentukan target harga saham), stream (menyaksikan live streaming dari analis saham), dan lain-lain. Stockbit memiliki biaya transaksi yang kompetitif, yaitu 0,10% untuk beli dan 0,20% untuk jual.
3. IPOT
IPOT adalah aplikasi trading yang dikembangkan oleh Indo Premier Sekuritas, salah satu perusahaan sekuritas terbesar di Indonesia.
IPOT memiliki fitur-fitur canggih seperti IPOT Chart (grafik harga saham dengan berbagai indikator), IPOT News (berita pasar terkini), IPOT Fund (informasi produk reksa dana), IPOT Syariah (produk investasi syariah), dan lain-lain. IPOT juga memiliki biaya transaksi yang bersaing, yaitu 0,15% untuk beli dan 0,25% untuk jual.
4. Mitrade
Mitrade adalah aplikasi trading yang memungkinkan pengguna untuk melakukan trading CFD (contract for difference) pada berbagai instrumen seperti forex, komoditas, indeks, dan kripto.
CFD adalah kontrak antara dua pihak untuk membayar selisih harga aset dasar pada saat pembukaan dan penutupan kontrak.
Dengan CFD, pengguna dapat memanfaatkan pergerakan harga aset tanpa harus memiliki aset tersebut secara fisik. Mitrade memiliki fitur-fitur unggulan seperti Mitrade Academy (kursus online tentang trading CFD), Mitrade Analysis (analisis pasar dari tim ahli), Mitrade Signals (sinyal trading berdasarkan algoritma), dan lain-lain. Mitrade tidak mengenakan biaya komisi atau spread pada transaksi CFD.
5. Indodax
Aplikasi trading terbaik untuk mata uang kripto. Indodax adalah exchange crypto terbesar di Indonesia yang sudah berlisensi dari BAPPEBTI. Indodax memiliki lebih dari 4 juta anggota terverifikasi dan menawarkan berbagai macam pilihan aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan lainnya. Indodax juga memiliki fitur seperti dompet digital, spot market, margin trading, dan P2P lending.
Aplikasi trading adalah alat yang membantu para investor dan trader untuk melakukan transaksi jual beli saham, forex, crypto, atau instrumen keuangan lainnya secara online. Aplikasi trading biasanya memiliki fitur-fitur seperti charting, analisis, berita, dan notifikasi yang dapat memudahkan pengguna untuk mengambil keputusan investasi.
Ada banyak aplikasi trading yang tersedia di pasaran, baik yang lokal maupun internasional. Namun, tidak semua aplikasi trading memiliki kualitas dan keamanan yang baik. Oleh karena itu, penting untuk memilih aplikasi trading yang terbaik dan terpercaya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing pengguna.
Berikut adalah beberapa aplikasi trading yang direkomendasikan untuk digunakan di Indonesia:
- Indodax: Aplikasi trading terbaik untuk mata uang kripto. Indodax adalah exchange crypto terbesar di Indonesia yang sudah berlisensi dari BAPPEBTI. Indodax memiliki lebih dari 4 juta anggota terverifikasi dan menawarkan berbagai macam pilihan aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan lainnya. Indodax juga memiliki fitur seperti dompet digital, spot market, margin trading, dan P2P lending.
- Mitrade: Aplikasi trading terbaik untuk CFD trading. Mitrade adalah platform trading global yang menyediakan layanan CFD (contract for difference) untuk berbagai instrumen keuangan seperti forex, komoditas, indeks, dan crypto. Mitrade memiliki fitur seperti leverage hingga 1:200, spread rendah mulai dari 0.1 pip, eksekusi cepat, dan tidak ada biaya komisi atau penarikan.
- Ajaib: Aplikasi cerdas investasi saham dan reksa dana. Ajaib adalah aplikasi investasi yang sudah terdaftar di OJK dan memiliki fitur yang lengkap dan mudah digunakan. Ajaib menawarkan pilihan produk investasi seperti saham, reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Ajaib juga memiliki fitur seperti Ajaib Alert yang memberikan saran waktu yang tepat untuk beli atau jual saham, serta biaya transaksi yang rendah mulai dari 0.13% hingga 0.25%.
- MetaTrader 4: Aplikasi trading terpercaya di kalangan trader. MetaTrader 4 adalah aplikasi trading yang paling populer di dunia untuk trading forex dan CFD. MetaTrader 4 memiliki fitur seperti charting canggih dengan berbagai indikator teknikal, analisis fundamental dengan berita pasar terkini, serta kemampuan untuk menggunakan robot trading atau expert advisor (EA) untuk melakukan trading otomatis.
- Bareksa: Aplikasi trading saham yang terdaftar di OJK. Bareksa adalah aplikasi investasi online yang menyediakan layanan pembelian dan penjualan saham secara langsung tanpa perantara. Bareksa juga menyediakan produk investasi lainnya seperti reksa dana, emas digital, obligasi ritel, dan sukuk ritel. Bareksa memiliki fitur seperti simulasi portofolio, perbandingan produk investasi, serta voucher reksa dana dan emas.
- Bibit: Aplikasi reksa dana favorit kaum milenial. Bibit adalah aplikasi investasi reksa dana yang cocok untuk pemula dan milenial. Bibit memiliki fitur seperti robo advisor yang dapat memberikan rekomendasi produk reksa dana sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi pengguna, serta cashback hingga 50 ribu rupiah untuk setiap pembelian reksa dana pertama.
- HSB Investasi: Aplikasi trading forex lokal di Indonesia. HSB Investasi adalah aplikasi trading forex yang dimiliki oleh PT Hanson Semesta Berjangka.
Demikian artikel singkat dan semoga bermanfaat