Kali ini admin akan berbagi info terkai Cara Memperbaiki Retak Atau Crack Pada Membran Beton (Face Slab).
Eh... beton yang sudah diawasi ketat masih bisa retak?? Jangan-jangan ini yang terlintas di benak teman-teman yang baru membaca judul tulisan saya hari ini
Yep... Kemungkinan terjadinya crack tetap ada walau pengawasan di semua proses telah di lakukan dengan sangat ketat.
Sebabnya ada banyak, bisa saja karena human eror, ketidak konsistenan komposisi beton maupun circle time atau yang paling sering terjadi dan tidak terprediksi adalah faktor cuaca.
Crack pada permukaan membran beton adalah hal yang biasa dan hampir terjadi pada semua bendungan tipe CFRD di dunia dan mulai di catat dalan dua dekade terakhir.
Beton lapis permukaan merupakan bagian yang sangat penting pada bendungan CFRD karena merupakan lapisan kedap air, sehingga masalah retakan yang terjadi menjadi konsentrasi yang penting.
Pada beberapa kasus, retakan yang timbul pada membran beton bendungan tipe CFRD umumnya dipengaruhi oleh 2 hal yaitu :
- Retakan akibat penurunan (settlement cracking)
- Retakan akibat penyusutan beton (Shrinkage Cracking)
Retakan pada face slab terjadi pada beberapa tahap yaitu :
- Selama pelaksananaan konstruksi (1988 bendungan Tianshenqiao. pada lapisan bantalan dibawah face slab)
- Setelah pengisian air waduk pertama ( Bendungan Ita, 2000 dan Itapebi, 2003)
- setelah 1 atau 2 tahun pengisian air waduk ( Xingo,1993, dan Aguamilpa , 1994)
Retakan pada Face slab Bukan hanya terjadi di negara lain, di indonesia pun terjadi, namun tentu saja perbaikan pada crack tersebut harus segera dilakukan.
Retakan >0,3 mm sering terjadi pada saat konstruksi dan dalam proses pengisian waduk atau beberapa tahun setelah pengisian waduk.
Retakan disebabkan karena lentur dan distorsi oleh menonjolnya bagian bawah dari face slab, pada umumnya dengan arah horizontal dan dengan lebar retak antara 0,3 mm sampai 0.8 mm.
Metode Perbaikan Crack
Menurut (Casinader & Rome,1998), retakan dengan lebar > 0,2 mm yang perlu dilakukan perbaikan untuk mencegah meluasnya erosi pada membran beton.
Metode perbaikan sebelum pengisian waduk (impounding), dapat dilakukan beberapa metode perbaikan, yaitu :
- Pengecatan dengan getah karet (rubber latex paint) atau dengan cat bituminous (Fitzpatrick et al,1985)
- Lembaran PVC hypalon/ Hypalon straps (Casinader & Rome,1985) dan
- Injeksi cairan epoksi/ epoxy grouting (Gosschalk & Kulasinghe,1985)
Untuk metode penanganan Crack, dewasa ini semakin berkembang, itu membuktikan rekayasa engineering selalu di butuhkan pada seluruh bangunan konstruksi.
Banyak literatur yang telah kita baca, namun bukan berarti kita hanya mengacu pada metode-metode lama. semakin berkembang ilmu teknik, semakin kreatif para engineer akan semakin memudahkan pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang dikerjakan.
Berikut gambar-gambar yang mungkin dapat menjadi rujukan bagi teman-teman semua
Gambar 1 |
Gambar 2 |
Gambar 3 |
Gambar 4 |
Gambar 5 |
Gambar 6 |
Salam sehat, tetap kreatif dan inovatif untuk masa depan Engineer yang lebih baik
#konstruksi #indonesia #bendungan #tekniksipil #civil